Pandangan yang lebih representatif yang menggambarkan perbedaan-perbedaan individual adalah pandangan Thurstone (1938 dalam Stenberg, 1985: 5-6). Ia berpendapat bahwa inteligensi terdiri faktor yang jamak (multiple factors), mencakup tujuh kemampuan mental utama (primary mental abilities), yaitu:
a) Pemahaman verbal (verbal comprehension)
. Kemampuan ini biasanya diukur melalui tes-tes kosa kata, termasuk sinonim dan lawan kata, dan tes-tes kemampuan menyimak bacaan.
b) Kecepatan verbal (verbal fluency). Kemampuan ini biasanya diukur melalui tes-tes yang menuntut kecepatan dan ketepatan menghasilkan kata-kata, misalnya dalam waktu yang singkat mampu menghasilkan sebanyak mungkin kata yang dimulai dengan huruf d.
c) Bilangan (number). Kemampuan ini biasanya diukur melalui pemecahan masalah-masalah aritmatika. Dalam tes ini sangat ditekankan tidak hanya masalah-masalah perhitungan dan pemikiran, tetapi juga penguasaan atas pengetahuan yang sudah ada sebelumnya.
d) Visualisasi spasial (spatial visualization). Kemampuan ini biasanya diukur dengan tes-tes yang menuntut manipulasi mental atas simbol-simbol atau bangun-bangun geometris.
e) Ingatan (memory). Kemampuan ini biasanya diukur melalui tes mengingat kembali kata-kata atau kalimat yang dihafal dari gambar-gambar yang disertai keterangan gambar (kata-kata).
f) Pemikiran (reasoning). Kemampuan ini biasanya diukur melalui tes-tes analogi-analogi (misalnya: Pengacara, Klien, Dokter,…. dan lain-lain), atau rangkaian huruf atau angka untuk diselesaikan (2, 4, 7, 11, …, …., …., ….).
g) Kecepatan persepsi (perceptual speed)
. Kemampuan ini biasanya diukur melalui tes-tes yang menuntut pengenalan simbol-simbol secara cepat, misalnya kecepatan menyilang atau memberi tanda pada huruf f yang terdapat dalam deretan huruf-huruf (Stenberg, 1985: 5-6).
a) Pemahaman verbal (verbal comprehension)
b) Kecepatan verbal (verbal fluency). Kemampuan ini biasanya diukur melalui tes-tes yang menuntut kecepatan dan ketepatan menghasilkan kata-kata, misalnya dalam waktu yang singkat mampu menghasilkan sebanyak mungkin kata yang dimulai dengan huruf d.
c) Bilangan (number). Kemampuan ini biasanya diukur melalui pemecahan masalah-masalah aritmatika. Dalam tes ini sangat ditekankan tidak hanya masalah-masalah perhitungan dan pemikiran, tetapi juga penguasaan atas pengetahuan yang sudah ada sebelumnya.
d) Visualisasi spasial (spatial visualization). Kemampuan ini biasanya diukur dengan tes-tes yang menuntut manipulasi mental atas simbol-simbol atau bangun-bangun geometris.
e) Ingatan (memory). Kemampuan ini biasanya diukur melalui tes mengingat kembali kata-kata atau kalimat yang dihafal dari gambar-gambar yang disertai keterangan gambar (kata-kata).
f) Pemikiran (reasoning). Kemampuan ini biasanya diukur melalui tes-tes analogi-analogi (misalnya: Pengacara, Klien, Dokter,…. dan lain-lain), atau rangkaian huruf atau angka untuk diselesaikan (2, 4, 7, 11, …, …., …., ….).
g) Kecepatan persepsi (perceptual speed)
No comments:
Post a Comment