Setiap tindakan terjadi dalam situasi tertentu
dan tidak dapat ditiadakan lagi.
Tindakan Sebagai Penampakan Diri
“ Individu tidak dapat mengerti apa yang ada didalamnya sebelum ia menyatakannya dalam tindakannya.”
Semakin lama manusia bekerja,semakin juga ia menunujukkan diri kepada dirinya sendiri dan kepada orang lain.
Derita Penentuan Diri
Hanya apa yang tentu itu nyata.
Contoh : Jika saya ingin membuat sebuah rumah mewah dengan dana yang minim, saya harus memilih untuk tidak membuat rumah mewah karena dana yang tidak mencukupi.
Dan keniscayaan pembatasan diri yang terkandung dalam setiap pilihan dan tindakan, membuat kita menjadi menderita, apabila kita harus bertindak.
Tindakan Sebagai Penentuan Diri
Dalam tindakan, manusia sekaligus menentukan diri. Sebelum ia bertindak, ia belum menentu, belum pasti dan jelas.
Contoh : Seorang penari dan penulis, belum tentu ia penari dan penulis sebelum ia mampu menghasilkan tarian yang indah atau menghasilkan tulisan yang bagus, Bahkan ia tetap bukan penari atau penulis sebelum ia melakukan salah satunya.
“ tindakan itu sesuatu yang satu dan tentu.. “
Jadi melalui tindakannya, manusia menentukan diri untuk selamanya.
Potensialitas dan Realitas
Menurut Hegel manusia itu bukanlah suatu ketidakadaan sedang bekerja kea rah ketidakadaan melainkan bekerja menurut hakekatnya.
Bertindak itu bukan berarti sesuatu begitu saja diciptakan dari kekosongan, melainkan bahwa suatu potensialitas dijadikan realitas.
Realitas Manusia : Memahami diri
Menurut Hegel, manusia sebagai mahluk rohani hanya mencapai realitasnya apabila ia mengobyektifkan diri, dan itu berarti , hanya apabila ia dapat memandang dan memahami diri sendiri.
Pekerjaan itu adalah tindakan yang menyatakan manusia, karena didalamnya manusia melahirkan apa yang hanya secara potensiil ada padanya, kedalam kenyataan yang obyektif sehingga ia dan orang – orang lain dapat memandang dan memahami diri.
No comments:
Post a Comment