Pengukuran Intelegensi

 PENGUKURAN INTELIGENSI

Setiap teori mengenai susunan dan sifat inteligensi, mempunyai implikasi perbedaan cara dalam mengestimasi/mengukur kemampuan mental tersebut. Misalnya: Teori faktor-G menunjukkan bahwa skor tunggal sudah cukup mewakili inteligensi; Teori multifaktor menunjukkan kebutuhan akan subtes-subtes yang terpisah untuk mengungkap berbagai faktor kemampuan.

Tes-tes inteligensi yang paling penting hingga saat ini adalah Tes Stanford-Binet dan tiga macam tes yang dikembangkan oleh Weschsler (WAIS - dewasa; WISC- 5 s/d 15 th; WPPSI – pra sekolah).

a. Skala Inteligensi Stanford-Binet.

Tes ini dikembangkan oleh Binet & Simon untuk mengidentifikasi anak-anak yang lemah mental di sekolah-sekolah yang ada di Perancis; kemudian dikembangkan beberapa versi ke dalam bahasa Inggris. Yang paling terkenal adalah yang dihasilkan pada tahun 1916 oleh Lewis Therman di Universitas Stnford, dikenal sebagai tes Stanford-Binet, dan menjadi model berbagai tes inteligensi. Tes ini sendiri telah mengalami revisi beberapa kali.

Binet membagi tesnya dalam tingkat-tingkat usia (Alasannya: ia mengamati bahwa murid-murid yang lemah mental rupanya berpikir seperti anak-anak yang tidak lemah mental pada usia yang lebih muda). Dengan kata lain, tes ini terdiri dari beberapa subtes. Tes yang diberikan untuk setiap kelompok umur tidaklah sama. IQ (Intelligence Quotient) diperhitungkan dengan rumus:

            MA

IQ  =  ¾¾¾   x  100

            CA

MA = mental age (umur mental)

CA  = chronological age (umur kronologis)

Catatan : 

• MA diperoleh dengan cara: umur basal ditambah dengan kredit tambahan yang diperoleh subjek di atas umur basalnya.

• Umur basal adalah tingkat umur di mana subjek menjawab semua tes dengan benar, tepat sebelum tingkat umur di mana pertama kali subjek mengalami kegagalan dalam satu subtes.

• Setiap subtes yang dijawab benar pada tes yang di atas umur basalnya, diberi angka kredit. Besarnya angka kredit untuk setiap umur tidaklah sama (dapat dilihat pada tabelnya).

• Tes dihentikan pada usia ceiling , yaitu level terendah di mana seluruh item di dalam satu level dijawab salah.

 

b. Tes Wechsler

 David Wechsler mengembangkan sekumpulan tes untuk orang-orang dari berbagai kelomok usia seperti yang telah disebutkan diatas. Tes-tes tersebut adalah (a) Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS), direvisi menjadi WAIS-R, 1981; (b) Wechsler Preschool and Primary Scale of Intelligence (WPPSI, 1967); Wechsler Adult Intelligence Scale for Children WISC), telah direvisi menjadi WISC-R, 1974. Semuanya itu merupakan tes individual, terdiri dari bermacam-macam tugas.

Subtes-subtes dari keluarga tes Wechsler ini dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu verbal dan performance. Dengan demikian penentuan IQ dari tes-tes ini terdiri dari IQ verbal, IQ performance, dan IQ keseluruhan. Cara yang ditempuh untuk menentukan IQ adalah :

Skor mentah setiap subtes diubah menjadi nilai skala (berdasarkan pedoman yang ada).

Nilai skala setiap subtes verbal dijumlahkan, mendapatkan total nilai skala verbal; nilai skala subtes performance dijumlahkan, mendapatkan total nilai skala performance. Total dari nilai skala V dan P merupakan total nilai skala.

Total nilai skala V, P, dan keseluruhan, masing-masing diubah menjadi IQ berdasarkan tabel yang sudah disusun sebagai standard (norma).

 Skor standard tersebut ditentukan dengan cara:

X – M

S 

Berdasarkan standard yang ada, dapat dilihat adanya klasifikasi kemampuan dari yang terendah hingga yang tertinggi, berturut-turut adalah keterbelakangan mental, perbatasan, normal bawah, rata-rata, normal atas, superior, dan sangat superior.

No comments:

Post a Comment

Dark Psychology (Narsissism)

Orang narsisis dikategorikan sebagai orang yang memiliki gambaran berlebihan tentang dirinya dan sering kecanduan berfantasi tentang dirinya...