Psikologi Behaviorisme (Psikologi Kognitif)

Psikologi Kognitif


Behaviorisme menyatakan bahwa psikologi harus menyingkirkan pandangan tentang kesadaran. Behaviorisme mempelajari perilaku yang nampak. Menurut behaviorisme, kesadaran mengandung pengertian yang meragukan (dubius). Kesadaran menurut behaviorisme tidak dapat diamati secara langsung. Ahli-ahli di luar behaviorisme menyatakan nahwa behaviorisme merupakan psikologi tanpa psyche. Behaviorism mempunyai pengaruh yang cukup luas di Amerika Serikat. Walaupun demikian selanjutnya timbul gerakan untuk kembali pada pandangan semula, yaitu pandangan yang menyatakan bahwa kesadaran adalah objek penelitian dan instropeksi sebagai metode penelitian. Pada tahun 1979 “The American Psychologist” mempublikasikan suatu artikel yang berjudul “Behaviorism and the Mind: A Call for a Return to Introspection” (Liberman dalam Schultz dan Schultz, 1992).
Beberapa bulan kemudian muncul pula artikel tentang “Consciousness” dalam majalah yang sama. Ini berarti terdapat suatu aliran yang dianut sekelompok ahli yang kemudian disebut Aliran Psikologi Kognitif, yang kembali ke pandangan bahwa kesadaran merupakan objek yang dipelajari dalam psikologi dan instropeksi merupakan metode penelitiannya. Dengan demikian manusia yang semula dipandang sebagai mesin yang ditentukan oleh stimulus dari luar, kembali dianggap bukan sekedar mesin.
Ahli yang dapat dipandang mempunyai pengaruh besar dalam perkembangan psikologi kognitif adalah Jean Piaget (1896-1980). Piaget menitikberatkan pandangannya pada perkembangan kognitif anak yaitu bahwa perkembangan kognitif anak itu bertahap. Piaget sangat terkenal dalam psikologi perkembangan, khususnya perkembangan kognitif anak. 
Ahli yang dapat dipandang sabagai bapak psikologi kognitif adalah George Miller. Setelah meneliti tentang statistical learning theory, teori informasi dan usaha menstimulasi jiwa manusia (human mind) dengan komputer, Miller sampai pada kesimpulan bahwa behaviorisme tidak cocok. Menurut pendapatnya, terdapat kesamaan antara beroperasinya komputer dengan human mind. Selanjutnya objek yang dipelajari dalam psikologi adalah cognation.

No comments:

Post a Comment

Dark Psychology (Narsissism)

Orang narsisis dikategorikan sebagai orang yang memiliki gambaran berlebihan tentang dirinya dan sering kecanduan berfantasi tentang dirinya...