Showing posts with label Konsumen. Show all posts
Showing posts with label Konsumen. Show all posts

Brand Personality

Brand Personality 

Penelitian menemukan fakta bahwa: 

- Konsumen cenderung menentukan ciri-ciri produk/merek, seakan akan ciri-ciri itu sifat manusia. Mereka menganimasi setiap produk yang mereka kenal. Inilah yang disebut brand personality. 

- Brand personality menciptakan ekspektasi tentang ciri-ciri kunci, kinerja dan kegunaan produk, serta layanan yang mendampinginya. 

- Brand personality seringkali menjadi dasar hubungan jangka panjang konsumen dengan merek. 

Banyak contoh akan adanya brand personality ini, misalnya, banyak 
perusahaan mobil menciptakan mobil dengan berbagai macam model, 
ukuran dan warna, karena onsumen mengasosiasikan setiap model dengan kepribadian tertentu. Orang mengasosiasikan mobil Mercedes dengan kepribadian yang mapan, sedangkan BMW dengan pribadi yang berjiwa muda dan mengejar kesuksesan. Parfum Axe diasosiasikan dengan sensasi kejantanan, sedangkan Drakar dengan pribadi yang kuat. Produk seringkali juga diasosiasikan Dengan genders. Produk tertentu adalah produk pria dan yang lain produk wanita. 

Konsumen (Sebagai Kekuatan Kompetitif)

 Konsumen (Sebagai Kekuatan Kompetitif)

Bahwa pembeli (customer, buyer) memiliki kedudukan sebagai salah satu kekuatan kompetitif melalui daya tawarnya (bergaining power). Daya tawar pembeli ini menjadi sangat penting karena merekalah yang mempunyai kebutuhan dan keinginan.

Untuk memenuhi kebutuhan itu mereka jugalah yang mempunyai sarana pembelian (waktu dan uang), menentukan pilihan dan mengambil keputusan membeli.
Perusahaan yang gagal memahami kebutuhan, keinginan, selera dan proses keputusan beli konsumen akan mengalami kegagalan dalam pemasaran dan penjualannya, sehingga akan gagal juga dengan kinerja keseluruhannya.

Perusahaan yang mempunyai keunggulan kompetitif dapat mempengaruhi konsumen ataupun prospek (calon konsumen)untuk dengan mantap menjatuhkan pilihan pada produknya. Perusahaan menyelidiki perilaku konsumen dan bagaimana cara memuaskannya.
 

"Positioning" Produk

Dalam usaha membuat positioning produk yang tepat, perusahaan tidak dapat mengabaikan perilaku konsumen, terutama konsumen sasarannya.

Sabun mandi Lux yang dapat dikatakan melegenda dengan positioning-nya berupa "Sabun Kecantikan", mulai mengganti positioning sebagai "sabun yang memahami wanita apa adanya", karena berdasarkan penilitian perilaku konsumen , tidak semua wanita ingin atau merasa dirinya cantik.

Benetton, produsen pakaian dan aksesori anak muda, mengkampanyekan "United Colors Of Benetton" sebagai positioningnya yang sangat mengena bagi anak muda dari berbagai bangsa dan negara karena mereka tahu bahwa mereka adalah generation X yang sangat idealis dan terutama peka terhadap isu ras.

Contoh-contoh tadi mengisyaratkan persepsi konsumen terhadap produk yang membuat mereka membeli. Pemasar yang kurang mampu memahami segmen sasarannya tidak akan bisa memberikan kepuasan kepada konsumennya.

Apalagi diketahui ekspektasi konsumen semakin berkembang sampai pada tingkat khayalan karena tawaran di pasar yang semakin membanjir dengan janji-janji yang fantastis dan persepsi konsumen yang berubah-ubah dengan muatan informasi dari komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan dan lembaga-lembaga lain diseluruh dunia.


Prasetijo , R. (2005) 

Targeting (Konsumen)

Targeting Merupakan langkah untuk memilih satu (atau lebih) segmen yang dapat dilayani dengan baik, sehingga semua usaha pemasaran dapat difokuskan pada segmen ini untuk keuntungan yang menjanjikan.

Perusahaan dapat melayani segmen sasaran dengan baik bila kiat-kiat yang dirancang sesuai dengan kemampuan perusahaan itu.

Kadang-kadang dalam proses segmentasi ini teridentifikasi juga segmen yang khas walaupun kecil. Segmen kecil ini sangat sesuai dengan kemampuan perusahaan dan mempunyai potensi yang besar untuk penetapan harga premium. Segmen yang demikian dinamakan cerukan (niche).

Meningkatnya pendidikan konsumen, sebagai akibat dari arus informasi yang tidak dapat dibendung lagi, menyebabkan semakin berkembangnya keinginan dan selera pilihan konsumen.Sejalan dengan itu, semakin banyak pula peluang pemasaran ditemukan dalam segmen-segmen cerukan yang kecil ini. Cerukan ini banyak dijadikan pasar sasaran oleh perusahaan untuk memasarkan produk-produk yang sangat khusus seperti berlian dan mobil super mewah, seperti mobil jaguar.

Jelaslah bahwa segmenting dan targeting tidak bisa terlepas dari pemahaman tentang perilaku konsumen, bahkan tampak jelas sekali bahwa segmenting dan targeting selalu didasarkn pada penelitian tentang perilaku konsumen.


Prasetijo , R. dkk (2005)

Segmentasi Pasar


Segmentasi Pasar adalah proses identifikasi subkelompok konsumen yang memiliki kesamaan dalam hal keinginan, daya beli, lokasi geografi, sikap membeli atau kebiasaaan membeli (Kotler, 2000)

Penelitian yang mendalam tentang konsumen bisa menghasilkan identifikasi konsumen sedemikian khususnya, sehingga konsumen dapat disegmentasi secara individu karena pada dasarnya tidak ada dua orang yang mempunyai kebutuhan, keinginan, nilai-nilai, dan pilihan yang sama. Cara segmentasi ini disebut Segmentasi Mikro.

Dalam melakukan segmentasi pasar , ada empat langkah yang harus dilakukan (Hawkins dkk, 1998):
  1. Mengidentifikasi perangkat kebutuhan produk.
  2. Mengelompokkan konsumen yang memiliki perangkat kebutuhan yang serupa.
  3. Mendeskripsikan setiap kelompok.
  4. Memilih satu atau lebih segmen yang akan dilayani.

Semoga bermanfaat....




Prasetijo , R. dkk (2005)

Proses Perilaku Konsumen



Perilaku Konsumen seperti didefinisikan oleh Schiffman dan Kanuk (2000), adalah proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya.

Perilaku Konsumen adalah suatu proses yang terdiri dari beberapa tahap yaitu :
  1. Tahap perolehan (acquisition) : mencari (searching) dan membeli (purchasing).
  2. Tahap konsumsi (consumtion) : menggunakan (using) dan mengevaluasi (evaluation)
  3. Tahap tindakan pasca beli (disposition) : apa yang oleh konsumen setelah produk itu digunakan atau dikonsumsi.





Prasetijo , R. (2005)

Kenali Kepribadianmu Dengan Big Five

✨ “Kenali Kepribadianmu dengan Big Five!” ✨ 🔹 1. Neurotisisme – Cemas & mudah gugup (Kebaikan) ↔ Tenang & percaya diri 🔹 2. Ekstra...