Tujuan psikologi

Tujuan psikologi

Plotnik (2005:4) mendeskripsikan tujuan dari psikologi sebagai berikut:

a. Tujuan pertama psikologi adalah mendeskripsikan beraneka macam cara perilaku organisme. (The first goal of psychology is to describe the different ways that organisms behave). Sebagai misal, setelah para  ahli psikologi mendiskripsikan perilaku dan proses mental anak autis (austistic children), seperti kesulitan dalam mempelajari bahasa, mereka mulai memahami bagaimana perilaku anak autis. Setelah mendiskripsikan perilaku, ahli-ahli psikologi mencoba menjelaskan tentang perilaku anak autis tersebut.

b. Tujuan kedua psikologi adalah menjelaskan sebab-sebab dari perilaku (The second goal of psychology is to explain the causes of behavior). Penjelasan tentang autism berubah sesuai perkembangan kompleksitas permasalahan yang dipelajari. Pada tahun 1950 ahli-ahli pisikologi menjelaskan bahwa anak bisa menjadi autis, jika tidak diperhatikan dan ditolak oleh orang tua mereka (Blakeslec 2000 dalam Plotnik, 2005:4). Pada tahun 1990 penelitian-penelitian menemukan bahwa autism disebabkan oleh faktor genetik dan biologi yang berdampak pada perkembangan otak yang menyimpang  (Courrchesne et al 2003 dalam Plotnik, 2005:4).

c. Tujuan ketiga dari psikologi adalah memrediksikan bagaimana organisme akan berperilaku dalam suatu situasi tertentu. (The third goal of psychology is to predict how organism will behave in certain situations). Ahli-ahli psikologi mengalami kesulitan memrediksi bagaimana anak autis akan berperilaku dalam situasi tertentu sebelum mereka terlebih dahulu mendiskripsikan dan menjelaskan perilaku anak autis. Sebagai contoh dari tujuan pertama dan kedua, para ahli psikologi mengetahui bahwa anak autis mudah kewalahan menghadapi stimulus yang menekan dan mengalami kesulitan dalam memokuskan perhatian. Berdasarkan informasi tersebut, para ahli psikologi dapat memrediksi bahwa anak autis akan mengalami kesulitan belajar dalam lingkungan sekolah karena di sana ada banyak aktivitas dan stimulus yang

terjadi di ruang kelas (Gresham et al, 1999 dalam Plotnik, 2005:4). Jika para ahli psikologi dapat memrediksi perilaku, mereka dapat sering melakukan kontrol terhadap perilaku.

d. Bagi beberapa ahli psikologi lain, tujuan keempat dari psikologi adalah mengontrol perilaku makluk hidup (For some psychologists, the fourth goal of psychology is to control an organism’s behavior).  Konsepsi atau idea kontrol memiliki sisi positif dan negatif. Sisi positifnya adalah bahwa para ahli psikologi dapat membantu seseorang untuk belajar mengontrol perilaku-perilaku yang tidak diinginkan. Caranya adalah dengan menggunakan metoda self -control yang lebih baik, atau mengajarkan cara-cara mengendalikan situasi, dan membina hubungan (Howlin, 1997 dalam Plotnik, 2005:4). Sisi negatifnya adalah bahwa terdapat kemungkinan para ahli psikologi mengontrol perilaku seseorang tanpa ada pemahaman atau perhatian yang cukup. Dalam menghadapi perilaku-perilaku yang sangat kompleks seperti autism, para ahli psikologi menggunakan kombinasi dari pendekatan-pendekatan yang berbeda untuk mencapai keempat tujuan tersebut, yaitu: mendeskripsikan, menjelaskan, memprediksikan, dan mengontrol perilaku. Untuk mencapai tujuan tersebut para ahli psikologi dapat menggunakan salah satu atau kombinasi dari 6 (enam) pendekatan berikut.

No comments:

Post a Comment

Dark Psychology (Narsissism)

Orang narsisis dikategorikan sebagai orang yang memiliki gambaran berlebihan tentang dirinya dan sering kecanduan berfantasi tentang dirinya...