Buta Warna

Buta Warna

Buta warna merupakan ketidakmampuan membedakan dua atau lebih corak/jenis spektrum warna. Terdapat beberapa jenis buta warna. (“Color blindness is the inability to distinguish two or more shades in the color spectrum. There are several kinds of color blindness.”) (Plotnik, 2005 : 99)

Monokromat mempunyai buta warna total. Dunia mereka kelihatan dalam gerakan hitam dan putih. Jenis buta warna yang ini jarang terjadi dan merupakan akibat dari individu hanya mempunyai rods atau satu jenis fungsi cone (sebetulnya ada tiga). (“Monochromatis have total color blindness. This kind of color blindness is rare or only individuals having only rods or only one kind of functioning cone (instead of three).”) (Plotnik, 2005 : 99)

Dikromat biasanya mengalami kesulitan untuk membedakan merah dari hijau, karena mereka hanya mempunyai dua jenis cones. Ini merupakan kerusakan genetik yang diwariskan dan kebanyakan ditemukan pada pria. Mereka yang mengalami kerusakan genetik ini, melihat kebanyakan jenis warna hijau; tetapi kadar keparahannya tidak sama. (“Dichromats usually have trouble distinguishing red from green because they have just two kinds of cones. This is an inherited genetic defect, found mostly in males, that results in seeing mostly shades of green but differs in severity.”) (Neitz et al., 1996 dalam Plotnik, 2005 : 99)

Selanjutnya dijelaskan oleh Plotnik bahwa orang tidak selalu menyadari bahwa ia ia mengalami buta warna. Sebagai contoh, sesampainya di rumah seorang anak kecil mengeluh bahwa ia dikejar anjing yang berwarna hijau. Anjing tersebut sungguh-sungguh kelihatan hijau oleh anak kecil tadi; ia tidak mengetahui bahwa ia menyandang satu bentuk buta warna.
Dalam perekrutan untuk beberapa pekerjaan seperti teknisi elektrik, para calon perlu diuji tentang buta warna karena para teknisi itu harus mengidentifikasi perbedaan warna kawat.
Di bawah ini anda akan melihat dua lingkaran berisi titik-titik berwarna yang merupakan bagian dari tes untuk buta warna. Seorang individu yang mengambil tes ini diminta untuk melihat pada setiap lingkaran dan mengidentifikasikan sesuatu apa, atau angka/bilangan yang dibentuk oleh titik-titik berwarna. 


Menurut Bimo Walgito orang yang tidak dapat membedakan warna satu dengan warna yang lain disebut orang yang buta warna. Orang yang buta warna sebenarnya tidak buta, hanya ia tidak dapat membedakan warna. Buta warna bukan merupakan penyakit, melainkan suatu kelainan, oleh karena itu 

buta warna tidak dapat disembuhkan. Hal ini disebabkan karena dalam retina tidak terdapat cones, atau cones-nya kurang sempurna. Cones itulah yang berfungsi untuk membedakan warna.

Terdapat 2 (dua) model buta warna yaitu: buta warna total atau keseluruhan dan buta warna sebagian atau partial.

1. Buta warna total
Orang ini tidak dapat membedakan sama sekali warna-warna yang dilihatnya, semuanya kelihatan kelabu. Ini disebabkan karena dalam retina tidak terdapat cones, yang ada hanya basiles (rods) saja yang berfungsi membedakan gelap dan terang, yang menerima akromatis yaitu kelabu, putih dan hitam. Orang yang mengalami buta warna total jumlahnya kecil/sedikit.

2. Buta warna sebagian
Buta warna sebagian ini dibedakan :
-Buta warna merah-hijau. Orang 
ini tidak dapat membedakan antara warna merah dengan warna hijau.
-Buta warna biru-kuning. Orang ini tidak dapat membedakan antara warna biru dengan warna kuning.

No comments:

Post a Comment

Dark Psychology (Narsissism)

Orang narsisis dikategorikan sebagai orang yang memiliki gambaran berlebihan tentang dirinya dan sering kecanduan berfantasi tentang dirinya...