Kepribadian (Pendekatan Tipologis dan Trait)

 KEPRIBADIAN

Tidak ada definisi tunggal yang disepakati oleh para psikolog, namun semua setuju bahwa kepribadian mencakup pola-pola perilaku seseorang dalam berbagai situasi atau karakteristik psikologis seseorang yang menentukan pola-pola perilaku tersebut.

Kepribadian telah dipelajari dengan berbagai cara sehingga banyak teori yang dihasilkan. Dari berbagai teori yang ada dapat dikelompokkan menjadi empat kategori: (a) Pendekatan type dan trait, yang memfokuskan pada karakteristik individu, seperti keras kepala, pemalu, dsb., dan bagaimana karakteritik-karakteristik tersebut diorganisasikan ke dalam sistem; (b) Pendekatan dynamic (teori-teori Psikodinamika), yang menekankan pada interaksi terus menerus antara motif-motif, impuls-impuls, dan proses-proses psikologis; (c) Pendekatan learning dan behavioral (teori-teori Social learning), yang menekankan cara-cara pembentukan kebiasaan melalui proses belajar atau conditioning; (d) Pendekatan humanistic/ Fenomenologis, yang menekankan pada self  dan pentingnya subyektifitas individu dalam memandang dunia.  

 Pendekatan Tipologis dan Trait 

Pendekatan tipologis dan trait berupaya untuk memusatkan perhatian pada kepribadian umum. Trait adalah karakteristik individu yang sifatnya relatif tetap dan konsistensi serta berbeda antara orang satu dan yang lain.

Kepribadian umum ini tampak dalam tipe atau ciri pembawaan (trait) yang menonjol. Pendekatan ini pertama kali dikemukakan oleh Hipocrates (460-337 sebelum Masehi). Ia mendasarkan tipe kepribadian  pada - cairan-cairan tubuh yang paling dominan mempengaruhi temperamen seseorang. Atas dasar itu ia membagi kepribadian menjadi 4 (empat) tipe:
  1. Melankolik. Cairan tubuh yang dominan mempengaruhi individu dengan tipe ini adalah empedu hitam. Individu yang melankolik mempunyai sifat murung, depresif.
  2. Sanguinis. Cairan yang dominan mempengaruhi individu tipe ini adalah darah. Individu yang sanguinis mempunyai sifat gembira, optimistik.
  3. Kholerik. Cairan yang dominan mempengaruhi individu bertipe ini adalah empedu kuning. indivdu kholerik mempunyai sifat mudah marah.
  4. Phlegnatik. Cairan yang dominan mempengaruhi individu bertipe ini adalah lendir. individu phlegamatik mempunyai  sifat tenang, lamban,tidak mudah dirangsang.
Pada Tahun 1935 Kretchmer mengemukakan teori kepribadian yang didasarkan pada bentuk tubuh seseorang. (Teori ini kemudian dikembangkan oleh Sheldon, 1954).
  1. Endomorph. Bentuk tubuhnya gemuk dan bulat. Termasuk orang yang mudah bergaul, periang, dan santai.
  2. Ectomorph. Bentuk tubuhnya tinggi kurus, samgat serius, semamg menyendiri. termasuk tipe orang yang selalu menjaga jarak dengan orang lain dan amat peka.
  3. Mesomorph. Bentuk tubuhnya tegap dan atletis. Termasuk tipe yang agak cerewet, agresif dan sangat aktif secara fisik.
Pendekatan tipologis yang banyak dikenal saat ini adalah tipologi Introvert-Ekstrovert yang mula-mula dikembangkan oleh Carl Gustav Jung (1875-1961) dan dilanjutkan oleh H.J.Eyesenk. Jung menyatakan kepribadian manusia dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) kecendrungan ekstrim berdasarkan reaksi individu terhadap pengalamannya:
  1. Kutub ekstrim pertama adalah kecenderungan introversi , yaitu kecenderungan orang untuk menarik diri dan tenggelam dalam pengalaman-pengalaman batinnya sendiri. Orang yang mempunyai kecenderungan ini biasanya tertutup  tidak terlalu memperhatikan orang lain, dan agak pendiam.
  2. Kutub ekstrim kedua adalam kecenderunga ekstroversi, yaitu membuka diri terhadap kontak dengan orang lain, peristiwa peristiwa dan benda- benda di sekitarnya. 

No comments:

Post a Comment

Dark Psychology (Narsissism)

Orang narsisis dikategorikan sebagai orang yang memiliki gambaran berlebihan tentang dirinya dan sering kecanduan berfantasi tentang dirinya...