Untuk menggambarkan kecenderungan manusia dalam interaksi sosial, ada eksperimen yang dilakukan oleh Stanley Schachter (1959) :
Lima orang mahasiswa berpartisipasi dalam eksperimen (dengan dibayar) yang mengharuskan mereka tinggal seorang diri di sebuah rumah yang tidak berjendela, tetapi memiliki lampu, tempat tidur, meja, dan kamar mandi. Makanan disediakan di luar pintu pada jam-jam makan, namun partisipan tidak berkesempatan mengetahui pengantarnya. Tidak diijinkan adanya orang lain, telpon, buku, majalah, koran, radio-tape, dan televisi. Partisipan diperkenankan meninggalkan rumah tersebut kapanpun dia menginginkan. Hasilnya, ternyata ketahanan partisipan untuk tinggal dalam situasi tersebut berbeda-beda : ada yang hanya bertahan selama 20 menit, dan ada yang dapat bertahan hingga 8 hari.
Dengan demikian tampak bahwa reaksi orang dapat berbeda-beda dalam menghadapi situasi terisolir. Peter Suedfelt (1982) mencatat bahwa orang yang mencari kesendirian, dalam situasi isolasi akan menemukan kesegaran, stimulasi, atau kondusif untuk pengalaman religius. Namun bagi orang-orang lain, situasi tersebut sangat mengganggu.
No comments:
Post a Comment