DAYA TARIK (ATTRACTION)

 

Dasar-dasar Ketertarikan Pertama

Berdasarkan penelitian-penelitian  yang melibatkan orang asing (orang yang sebelumnya tidak dikenal oleh subjek penelitian), dapat disimpulkan bahwa kita menyukai seseorang jika orang tersebut :
  1. Berdekatan dengan kita secara geografis.
  2. Memiliki kesamaan kepercayaan, nilai-nilai, dan ciri-ciri kepribadian.
  3. Memuaskan kebutuhan-kebutuhan kita.
  4. Menyenangkan atau dapat kita setujui (sikap, pandangan, dan perilakunya).
  5. Menarik secara fisik.
  6. Membalas kesukaan kita (kita cenderung tertarik terhadap orang yang menyukai kita. sesuai dengan Balance Theory dari Heider, 1946)

Model-model Teoritik Daya Tarik

Terdapat tiga model yang dipertimbangkan di sini, yaitu : reinforcement/ affect theory, social exchange theory, dan independence theory.

1. Teori penguat / teori afek (reinforcement/ affect theory)  

Teori ini menjelaskan daya tarik interpersonal dengan bersandar pada konsep reinforcement, yakni kita menyukai orang lain yang memberikan reward (hal-hal yang menyenangkan) kepada kita dan kita tidak menyukai orang yang memberikan punishment (hal-hal yang tidak menyenangkan) kepada kita.

Asumsi yang digunakan model ini : Sebagian besar stimuli dapat diklasifikasikan sebagai reward atau punishment , dan bahwa stimuli yang  menimbulkan reward menimbulkan perasaan (affect) positif , dedangkan stimuli yang menimbulkan punishment menimbulkan perasaan (affect) negatif.  

Evaluasi-evaluasi kita terhadap orang lain atau objek-objek adalah berdasarkan seberapa tingkat perasaan negatif atau positif yang kita alami.

2. Teori pertukaran sosial (social exchange theory)

Pada prinsipnya teori ini tidak menolak asumsi bahwa reinforcement  merupakan dasar yang penting bagi daya tarik interpersonal, namun teori ini tidak sesederhana teori reinforcement. Social exchange theory secara khusus menghubungkan relasi antar dua orang dengan pengeluaran/ kerugian (costs) dan perolehan/ keuntungan yang didapat oleh masing-masing.

Margaret Clark  dan Judson Mills (1979, 1982) menjelaskan bahwa costs dan benefits dapat didefinisikan secara berbeda-beda, tergantung jenis hubungannya:

Dalam relasi antara dua orang yang masih asing,  kenalan, rekanan bisnis, relasi berlangsung berdasarkan pertukaran (exchange) perolehan yang kaku/ketat. Berlaku aturan : apa yang diberikan dan apa yang diterima oleh seseorang di dalam hubungan tersebut haruslah seimbang.

Dalam relasi yang erat, seperti hubungan dengan anggota keluarga dan teman dekat, orang lebih responsif terhadap kebutuhan-kebutuhan pihak lain dan kurang mempedulikan keseimbangan antara modal (input) dan perolehan (outcomes). 

3. Teori saling ketergantungan (interdependence theory)

Teori dari John Thibaut dan Harold Kelley (1978, 1959) ini memiliki kesamaan dengan teori pertukaran sosial, yakni keduanya mengkonsepkan interaksi antara costs dan benefits. Kekhususan teori ini adalah :

  • Interdependence theory menjelaskan interaksi perilaku antara dua orang secara lebih rinci, khususnya dalam hal matriks perolehan (outcome matrix).
  • Di dalamnya terdapat konsep comparison level (standard perbandingan), yaitu standard/ukuran/patokan yang digunakan untuk mengevaluasi orang lain.  Menurut teori ini orang membandingkan antara apa yang dicapai/diperoleh dalam relasi dengan apa yang menjadi harapannya. Comparison level diperoleh berdasarkan pengalaman masa lampau. Relasi yang sekarang dianggap memuaskan hanya jika apa yang dicapai/diperoleh tingkatannya melebihi comparison level.

Catatan :

  • Comparison level  ini dapat berubah-ubah sepanjang waktu. Misalnya, setelah lebih tua kita memiliki tuntutan yang  lebih banyak dari suatu relasi bila dibanding waktu kita muda.
  • Comparison level  juga dapat berubah tergantung situasi. Misalnya,  perhitungan kita mengenai nilai perolehan (reward dikurangi costs) dapat sangat berbeda dalam hubungan kita dengan seorang dokter gigi dibanding dalam hubungan kita  dengan seseorasng yang mencintai kita.

No comments:

Post a Comment

Dark Psychology (Narsissism)

Orang narsisis dikategorikan sebagai orang yang memiliki gambaran berlebihan tentang dirinya dan sering kecanduan berfantasi tentang dirinya...