Aldous Huxley
Manusia memiliki banyak potensi yang selama ini banyak terpendam dan disia-siakan. Pendidikan diharapkan mampu
membantu manusia dalam mengembangkan potensi-potensi
tersebut, oleh karena itu kurikulum dalam proses pendidikan harus
berorientasi pada pengembangan potensi, dan ini melibatkan semua
pihak, seperti guru, murid maupun para pemerhati ataupun peneliti dan perencana pendidikan.
Huxley (Roberts, 1975) menekankan adanya pendidikan non-verbal yang juga harus diajarkan kepada siswa. Pendidikan non verbal bukan berwujud pelajaran senam, sepak bola, bernyanyi
ataupun menari, melainkan hal-hal yang bersifat diluar materi pembelajaran, dengan tujuan menumbuhkan kesadaran seseorang.
Proses pendidikan non verbal seyogyanya dimulai sejak usia dini sampai tingkat tinggi.
Betapapun, agar seseorang bisa mengetahui makna hidup dalam kehidupan yang nyata, mereka harus membekali dirinya dengan suatu kebijakan hidup, kreativitas dan mewujudkannya dengan langkah-langkah yang bijaksana. Dengan cara ini seseorang akan mendapatkan kehidupan yang nikmat dan penuh arti.
Berbekal pendidikan non verbal, seseorang akan memiliki banyak
strategi untuk lebih tenang dalam menapaki hidup karena memiliki
kemampuan untuk menghargai setiap pengalaman hidupnya dengan
lebih menarik. Akhirnya apabila setiap manusia memiliki kemampuan ini, akan menjadi sumbangan yang berarti bagi kebudayaan dan moral kemanusiaan.
No comments:
Post a Comment