Tahap Sensorimotor (0 – 2 tahun) (Jean Piaget)

Tahap Sensorimotor (0 – 2 tahun)

Pada tahap ini kognisi anak lebih didasarkan pada tindakan inderawi anak terhadap lingkungannya: melihat, meraba, mendengar, membau, dll. Anak belum dapat berbicara dengan bahasa, belum mempunyai bahasa simbol untuk mengungkapkan sesuatu.

Gagasan mengenai sesuatu benda berkembang dari tahap “belum mempunyai gagasan” menjadi “sudah mempunyai gagasan”. Gagasan mengenai suatu benda sangat berkaitan dengan konsep anak tentang ruang dan waktu, yang juga belum terkoordinasikan dengan baik.

Konsep anak tentang kaulitas (sebab akibat) berkembang dari “belum mempunyai konsep”. Konsep ini berkembang sejalan perkembangan konsep ruang dan waktu anak. Semakin anak memahami konsep Ruang dan Waktu secara lengkap, pemahaman konsep kaulitas berkembang secara benar.

Dari perkembangan konsep anak tentang benda, ruang, waktu dan kausalitas merupakan suatu proses yang berkembang bukan sesuatu yang sudah jadi sejak awal. Maka peran pendidikan menjadi penting dalam rangka membantu anak memahami alam semesta.

Menurut Piaget, mekanisme perkembangan sensorimotor ini menggunakan proses asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan presepsi, konsep, atau pengalaman baru ke dalam skema atau pola yang sudah ada di dalam pikirannya. Asimilasi dapat dipandang sebagai suatu proses kognitif untuk menempatkan dan mengklasifikasikan kejadian atau rangsangan baru ke dalam skema yang telah ada. Asimilasi tidak menyebabkan perubahan skema, tetapi memperkembangkan skema. Akomodasi, dapat terjadi bahwa dalam menghadapi rangsangan atau pengalaman baru, seseorang tidak dapat mengasimilasikan pengalaman baru itu dengan skema yang telah ada. Dalam keadaan seperti itu orang tersebut akan mengadakan akomodasi, dengan cara:

a.  Membentuk skema baru yang dapat cocok dengan rangsangan yang baru.

b.  Memodifikasi skema yang ada sehingga cocok dengan rangsangan itu.

Dalam meneliti tingkah laku masa kanak-kanak ini, Piaget menggunakan metoda gabungan, yaitu metoda naturalistik dan eksperimental formal.

Piaget membagi tahap sensorimotor dalam 6 periode:

1). Periode 1 : Refleks (umur 0 – 1 bulan)

2). Periode 2 : Kebiasaan (umur 1 – 4 bulan)

3). Periode 3 : Reproduksi kejadian yang menarik (umur 4 – 8 bulan)

4). Periode 4 : Koordinasi skemata (umur 8 – 12 bulan)

5). Periode 5 : Eksperimen (umur 12 – 18 bulan)

6). Periode 6 : Representasi (umur 18 – 24 bulan)


Tabel II. Skema Perkembangan Kognitif Tahap Sensorimotor

(Bandingkan Wadsworth, 1989; Gruber & Voneche, 1995)

Periode

Ciri Perkembangan Kognitif Umum

Konsep Benda

Konsep Ruang

Konsep Kausalitas

1.

Refleks

(umur 0 – 1 tahun)

* Refleks

Belum ada pembedaan

Fragmentasi, terpecah

- Egosentris

- Tidak ada kausalitas

2.

Kebiasaan

(umur 1 – 4 tahun)

* Kebiasaan

-Koordinasi tangan dan mulut

-Ikuti benda yang bergerak dan suara

-Imitasi awal

-Belum ada pembedaan gerakan diri dan benda luar

- Pembedaan awal

Mulai ada koordinasi ruang

-Belum ada pembedaan gerakan diri dan objek luar

-Kausalitas belum berkembang

3.

Reproduksi kejadian menarik (umur 4 – 8 tahun)

* Ulangi hal-hal yang menarik

-Koordinasi tangan dan mata

-Perbedaan sarana dan tujuan

-Pengertian dan pemahaman awal

- Mulai ada

-Antisipasi letak benda yang bergerak

-Klasifikasi benda awal

Ada koordinasi ruang

Dirinya sebagai penyebab semua kejadian

4.

Koordinasi skemata (umur 8 – 12 tahun)

* Perbedaan sarana dan tujuan

- Menemukan sarana baru

- Koordinasi skemata

-Permanensi benda

-Mencari benda-benda yang tersembunyi

Konsep ruang ada, tetapi masih berpusat pada dirinya.

Awal kausalitas dari luar

5.

Eksperimen

(umur 12 – 18 tahun)

* Penemuan sarana baru

- Adaptasi pada situasi baru

- Keingintahuan besar

- Permanensi benda

-Tahu pemindahan benda

Sadar akan hubungan antara benda-benda dalam ruang, antar benda dan dirinya.

Diri sebagai benda diantara benda-benda lain, sebagai objek tindakan

6.

Representasi

(umur 18 – 24 tahun)

* Representasi simbol mulai

- Koordinasi internal

- Meniru model yang baru atau yang tidak ada disitu

- Lengkap

-Tahu benda yang tidak tampak

Sadar akan gerakan

Sebab akibat disadari

Sumber : Suparno, P (2001:29). Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta : Kanisius.



No comments:

Post a Comment

Dark Psychology (Narsissism)

Orang narsisis dikategorikan sebagai orang yang memiliki gambaran berlebihan tentang dirinya dan sering kecanduan berfantasi tentang dirinya...