SIKAP

 SIKAP


Seberapa jauh kita suka atau tidak suka terhadap sesuatu akan sangat menentukan perilaku kita terhadap sesuatu tersebut. Kita cenderung mendekati, mencari, atau menghubungkan segala sesuatu dengan hal-hal yang kita sukai, dan sebaliknya cenderung menghindar, menjauhkan diri, atau menolak segala sesuatu yang tidak kita sukai. Sikap adalah ekspresi sederhana dari kesukaan atau ketidaksukaan kita terhadap berbagai macam hal. Sikap merepresentasikan (mewujudkan) evaluasi-evaluasi -- preferensi -- terhadap berbagai macam objek sikap.

Sikap kita muncul berdasarkan informasi yang kita terima. Misalnya, kita dapat menyetujui hukuman mati setelah kita melihat bahwa hal itu dapat membersihkan kriminalitas, atau kita bersikap sebaliknya terhadap hukuman mati karena kita melihat bahwa hal itu merupakan kebiadaban yang tidak akan dapat menghapuskan kriminalitas.

Dengan demikian terbuka kemungkinan sikap kita berubah-ubah, tergantung informasi yang kita terima dari waktu ke waktu. Sebagai contoh, kita dapat berubah sikap terhadap suatu produk setelah dibombardir dengan iklan yang menggiurkan.

Berikut ini kita akan meninjau aspek-aspek yang perlu kita ketahui tentang sikap.


SIFAT DASAR DARI SIKAP 

Definisi sikap menunjukkan adanya evaluasi terhadap objek sikap. Hal yang dievaluasi di dalalam pembentukan sikap adalah senang-tidak senang, pro-anti, suka-tidak suka, dan positif-negatif. Hal-hal tersebut merupakan perasaan yang muncul karena adanya berbagai objek sikap. Sedangkan objek sikap dapat mencakup entitas-entitas  (misal: pelajaran, restoran, drama), orang-orang (misal: sahabat, presiden, diri sendiri), dan konsep-konsep abstrak (misal: aborsi, hak-hak sipil, bantuan asing).

Dengan menekankan unsur evaluasi dalam sikap, berarti kita membedakan antara sikap dengan keyakinan atau opini. Keyakinan merupakan kognisi atau pikiran-pikiran tentang ciri-ciri objek. Misalnya, kawan kita bersikap menyukai kandidat presiden dari partai X. Sikap ini kemungkinan berhubungan dengan keyakinan-keyakinan tertentu mengenai kandidat presiden tersebut (mungkin karena mempunyai program ekonomi yang jelas, menurunkan tingkat pengangguran, sanggup mencegah perpecahan, dsb). Keyakinan atau opini diukur dengan cara melihat bagaiamana kebenaran ciri-ciri  yang mengelilingi suatu objek. Selanjutnya, kita memiliki perasaan-perasaan evaluatif terhadap keyakinan/opini kita, dan hal ini menyumbang dalam pembentukan sikap terhadap objek yang bersangkutan. 

No comments:

Post a Comment

Dark Psychology (Narsissism)

Orang narsisis dikategorikan sebagai orang yang memiliki gambaran berlebihan tentang dirinya dan sering kecanduan berfantasi tentang dirinya...