Teori kognitif
Tolman’s Purposive Behaviour :
Berpendapat bahwa untuk memahami perilaku kita harus belajar dari fenomena diri sendiri.
Karakteristik :
1. Perilaku selalu ke arah atau menjauh dari sebuah tujuan
2. Perilaku yang mengarah ke tujuan dalam bentuk pola respon konsistensi
3. Selektif dalam berperilaku.
Tujuan dan Kesadaran
- Tujuan dari perilaku adalah secara obyektif ditentukan oleh perilaku yang diamati (observasi) dan bukan ditentukan oleh keputusan yang subyektif.
- Menurut Tolman’s makhluk hidup mengembangkan peta kognitif terhadap lingkungannya.
Kurt Lewin’S Force Field Theory (Medan Kekuatan Psikologis)
Konsep utama Lewin adalah Life Space, yaitu lapangan psikologis tempat individu berada dan bergerak. Lapangan psikologis ini terdiri dari fakta dan obyek psikologis yang bermakna dan menentukan perilaku individu dalam waktu tertentu.
1. B = f( LS)
2. L = f(P+E)
3. B = f(P+E)
L (Life space )B(Behavior), P(person), E(Environment)
Kepribadian
(S)Sensory information(informasi panca indera masuk melalui wilayah ini)=input
(M)Motor output(keluar melalui gerakan motorik)=output
I-P (inner personal)
p (peripheral region or need)
c (central region or need)
Kepribadian dibentuk dari unsur diatas, masuk melalui (S) dan dipengaruhi (I-P) akan dipengaruhi persepsi kebutuhan (p) atau (c) dan keluar melalui (M)
- Tensi ( tegangan ) adalah motivasi yang membentuk dan digunakan untuk motivasi internal kepada seseorang.
- Tegangan timbul jika ada kebutuhan yang potensial (bisa) menjadi kebutuhan yang actual (harus).
- Jika tensi ada kita harus mempunyai motivasi untuk menguranginya, dampaknya dapat merata pada daerah IP dan dapat meringankan proses menuju suatu tujuan (locomotion)
- The Zairganik effect, ketegangan pada gilirannya akan menyimpan informasi mengenai tugas yang tersedia ke memori.
- Psikologi Lingkungan, Pengetahuan yang kita dapat berasal dari lingkungan kita yang tersimpan di memory
- Expectacy-value theory, motivasi berperilaku adalah hasil dari kombinasi antar kebutuhan individu dan nilai sebuah tujuan yang ada di lingkungan dan pengharapan akan tercapainya tujuan .
- Social Learning Theory, memeriksa dan mencoba untuk menjelaskan faktor sosial internal dan eksternal yang mempengaruhi perilaku dan peraturan perilaku. Faktor internal penting termasuk harapan dan nilai subjektif yang menempatkan pada tujuan, faktor eksternal termasuk fakta situasi yang dialami.
Rotter’s Social Learning Theory,
- Pertama, Nilai sebuah reinforcement (penguatan)
- Kedua, membuat perkiraan subjektif terhadap kesempatan untuk memperoleh reinforcement (penguatan)
- Ketiga, Faktor situasi
- Keempat dalam situasi baru akan didasarkan pada harapan masa lalu.
B = E x V
B= behavior (perilaku), E = Expectancy (harapan)
V = Value (nilai)
Rotter juga berpendapat bahwa setiap orang berbeda pada locus of control, pengharapan tentang mengontrol reinforcement (penguatan) melalui faktor internal dan eksternal individu.
Bandura’s Social Learning Theory
Semua saling berhubungan
Bandura juga berpendapat ada tiga dorongan yang :
1. Direct reinforcement (langsung)
2. Vicarious reinforcement (untuk orang lain)
3. Self reinforcement ( untuk diri sendiri )
Murray mendifinisikan kebutuhan menjadi 2 komponen agar mencapai tujuan
1. Arah di alam bebas dan didalamnya ada objek yang akan memberi kepuasan
2. Energi yang mengontrol sebuah perilaku dan dapat dapat dibayangkan sebagai intensitas dari kebutuhan.
No comments:
Post a Comment