Tahap Operasi Formal (Umur 11 tahun ke atas) (Jean Piaget)

Tahap Operasi Formal (Umur 11 tahun ke atas)

Tahap Operasi Formal menurut Piaget merupakan tahap perkembangan kognitif terakhir. Ini terjadi pada umur 11 atau 12 tahun ke atas. Pada tahap ini remaja sudah dapat berpikir logis, berpikir teoritis formal berdasarkan hipotesis, dan dapat mengambil kesimpulan walaupun tidak mengamati peristiwanya (Piaget & Inhelder, 1969, Piaget, 1981).

Logika mulai berkembang dan digunakan. Cara berpikir abstrak mulai dimengerti. Pikirannya sudah dapat melampaui waktu dan tempat, tidak hanya terikat pada sesuatu yang sudah dialami, tetapi dapat berpikir sesuatu yang akan datang karena ia dapat berpikir hipotetis.

Menurut Ginsburg & Opper (1988) anak pada tahap ini sudah mempunyai tingkat ekuilibrium (proses keseimbangan asimilasi dan akomodasi) yang tinggi. Dapat berpikir fleksibel dan efektif serta mampu menghadapi persoalan yang kompleks. Dapat berpikir fleksibel karena dapat melihat semua unsur dan kemungkinan yang ada. Dapat berpikir efektif karena dapat melihat kemungkinan pemecahan yang cocok untuk persoalan yang dihadapi. Sifat pokok pada tahap Operasi Formal adalah pemikiran deduktif hipotesis, induktif saintifik, dan abstraktif reflektif.

1. Pemikiran Deduktif Hipotesis

Pada tahap ini pemikiran berkaitan langsung dengan objek, kumpulan objek, hubungan antara objek yang konkret. Fungsi operasi didasarkan pada pengalaman, atau pengamatan bukan hipotesis.

Dapat berargumentasi tentang suatu hal yang sebelumnya ia tidak mempercayai. Dapat mengambil keputusan mengenai sesuatu yang tidak ia alami. Dapat menarik kesimpulan dari kebenaran yang masih bersifat hipotesis, yang membentuk pemikiran deduktif hipotesis (Piaget & Inhelder, 1969).

Ia dapat membuat keputusan lepas dari kenyataan konkret. Pemikiran deduktif hipotesis adalah argumentasi dalam pembuatan kesimpulan berdasarkan premis-premis yang masih bersifat hipotesis.

Contoh:

Jika semua batubara itu berwarna putih, dan batu granit itu berwarna hitam, maka batu granit itu bukan batubara.

Premis di atas “Semua batubara itu berwarna putih” salah, karena batubara tidak berwarna putih, tetapi jalan pemikiran tersebut benar. Remaja dapat berpikir seperti itu yaitu berargumentasi benar, walaupun isinya tidak benar. Anak pada tahap Operasi Konkret tidak dapat berpikir seperti di atas. Model logis itu lebih merupakan hasil kesimpulan Piaget dalam menafsirkan pemikiran remaja, terlepas dari apakah remaja sendiri tahu atau tidak.

a. Sistem Kombinatoris

Sistem Kombinatoris adalah cara yang menggabungkan berbagai macam unsur.

Contohnya adalah kemampuan remaja untuk membuat kombinasi dan permutasi (perubahan urutan) dalam mengurutkan beberapa benda. Misalnya seorang remaja diberikan 3 kelereng yang berlainan warnanya.

Ada beberapa cara untuk menyusun ketiga kelereng tersebut. Remaja sudah dapat menyusun dengan berbagai kemungkinan. Kombinasi ini sangat penting dalam memperluas dan memajukan pemikiran remaja. Remaja dapat mengkombinasikan objek dengan objek, ide dengan ide, teori dengan teori.

b. Kombinasi Objek-objek dan Proposisi

Setelah umur 12 tahun, remaja sudah dapat mengkombinasikan objek-objek berdasarkan prinsip kombinasi. Ia sudah dapat membuat permutasi dengan semua kemungkinan yang dapat terjadi.Sudah dapat mengkombinasikan beberapa gagasan dan hipotesis dalam pernyataan afirmatif (mengiyakan / menyetujui) atau pernyataan negatif yang sederhana.

Misalnya: Jika ……………. maka ………………, Baik ini (………) maupun itu (……….), Tidak ini (……….) tidak itu (………..).

2. Pemikiran Induktif Saintifik

Pemikiran induktif adalah penarikan / pembuatan kesimpulan berdasarkan kejadian-kejadian khusus. Cara berpikir ini sering digunakan para ilmuwan dalam menyusun teorinya, sehingga cara ini sering disebut metoda ilmiah (saintifik). Pada tahap ini remaja sudah dapat menyusun hipotesis, eksperimen, menentukan variabel kontrol, mencatat hasil dan membuat kesimpulan. Pemikiran tahap ini ditandai:

a. Cara berpikir yang elastis, suatu masalah tidak hanya dipengaruhi secara pasti oleh satu faktor saja, tetapi juga oleh faktor-faktor yang lain.

b. Mampu secara sistematis unsur-unsur yang berpengaruh terhadap suatu persoalan, dan mampu menentukan unsur yang paling berpengaruh.

 

 


Lihat Gambar 18!

Untuk membuktikan pemikiran yang demikian, Piaget membuat eksperimen tentang Pendulum. Pertanyaan yang diajukan: “Unsur apa yang mempengaruhi frekuensi ayunan?”. Anak yang masih pada tahap PraOperasi menyatakan berat benda yang berpengaruh terhadap frekuensi ayunan. Anak pada tahap Operasi Formal menyatakan yang mempengaruhi frekuensi ayunan adalah panjang tali, berat benda tidak mempengaruhi. Menurut Ginsburg & Opper remaja pada tahap Operasi Formal sudah dapat secara sistematis menentukan unsur yang paling berpengaruh.

3. Pemikiran Abstraksi Reflektif

Menurut Wadsworth abstraksi reflektif ini diperlukan untuk memperoleh pengetahuan matematis-logis, yaitu suatu abstraksi tidak langsung terhadap objeknya sendiri.

Misalnya remaja menyusun 5 keping uang logam. Susunan keping itu dapat dibuat berderet, atau ditumpuk, atau dimasukkan dalam kotak, jumlahnya tetap 5. Pengertian 5 adalah abstraksi dari keping uang tersebut. 5 adalah pengetahuan matematis tentang bilangan 5, bukan sifat uang.

4. Skema-Skema Operasi Formal

Umur 11 atau 12 tahun skema operasi formal sudah terbentuk, meliputi: - pengertian proporsional, - sistem referensi ganda, - pemahaman ekuilibrium hidrostatis, - bentuk-bentuk probabilitas tertentu (Piaget & Inhelder, 1969).

a. Proporsi

Proporsi adalah pemikiran membandingkan 2 (dua) hal, atau membagikan 2 (dua) hal. Pemikiran proporsi ini muncul pada anak usia 11 atau 12 tahun. Contoh proporsi adalah relasi antara berat benda dengan panjang lengan timbangan.

Lihat Gambar 19!


Remaja pertama kali menemukan bahwa semakin berat benda, lengan timbangan harus semakin pendek agar terjadi keseimbangan. Remaja mengerti bahwa supaya terjadi keseimbangan diperlukan lengan T1 lebih pendek dibandingkan lengan T2 bila beban A lebih berat dibandingkan beban B. Dengan kata lain beban dapat diimbangi dengan panjang lengan. Pengertian akan konsep keseimbangan membutuhkan pengertian proporsi. Dan konsep ini baru muncul pada tahap pemikiran Operasi Formal.

b. Sistem Referensi Ganda

Benda A bergerak ke kiri terhadap papan B. Sedang benda B bergerak ke kanan terhadap papan C.

Lihat Gambar 20!


Anak pada tahap Operasi Konkret mengerti adanya 2 proses / gerakan, yaitu A bergerak ke kiri terhadap papan B, dan papan B bergerak ke kanan terhadap papan C. tetapi belum dapat mengintegrasikan kedua gerakan tersebut.Anak pada tahap Operasi Formal dapat mengintegrasikan sehingga dapat menyatakan bahwa papan A adalah diam saja terhadap papan C.

c. Keseimbangan Hidrostatis

Kepada anak pada tahap Operasi Konkret dan PraOperasi dihadapkan bejana U-hidrostatis. Lihat Gambar 21!


 

Sebuah piston diletakkan pada kaki bejana sebelah kiri, sehingga air pada kaki bejana sebelah kanan naik, lalu terjadi keseimbangan. Pada anak pada tahap PraOperasi dan Operasi Konkret masih bingung, mengapa air pada kaki bejana sebelah kanan naik, sehingga terjadi keseimbangan. Remaja pada tahap Operasi Formal sudah mengerti konsep keseimbangan dan mengerti mengapa terjadi keseimbangan.

d. Pengertian Probabilitas

Menurut Piaget, untuk mengerti proses probabilitas, anak harus mengetahui 2 (dua) operasi pokok, yaitu: sistem kombinasi, dan perhitungan proporsi.Sistem kombinasi memungkinkan anak menggunakan dari unsur-unsur yang ada dalam memecahkan masalah. Menghitung proporsi yaitu dapat menangkap dan menghitung suatu probabilitas bahwa 2/3 = 4/6. Menurut Piaget, kemampuan ini baru muncul pada anak umur 11 atau 12 tahun.

1. Dua Reversibilitas

Anak pada tahap Operasi Formal telah dapat menggunakan dua unsur reversibilitas, yaitu inversi dan resiprok secara benar. Dalam sistem inversi, bila unsur inversi digabung dengan yang diinversikan, maka akan menjadi netral. Misalnya + A diinversikan –A, maka gabungannya (+ A – A) = 0. Dalam resiprok atau simetri, bila operasi awal dikombinasikan dengan resiproknya, maka akan menghasilkan ekuivalensi. Misalnya A < = B, B > = A, maka A = B.

Menurut Piaget, seorang remaja pada tahap Operasi Formal sudah dapat menggabungkan inversi dan resiprok dalam sistem keseluruhan yang baru, bukan penempelan inversi dan resiprok tetapi suatu gabungan operasi yang terpadu / menyeluruh.

No comments:

Post a Comment

Dark Psychology (Narsissism)

Orang narsisis dikategorikan sebagai orang yang memiliki gambaran berlebihan tentang dirinya dan sering kecanduan berfantasi tentang dirinya...