Showing posts with label Manajer. Show all posts
Showing posts with label Manajer. Show all posts

"Kutu Loncat" Dalam Perusahaan

Si "Kutu Loncat" dalam Perusahaan

Situasi Masalah
Situasi persaingan bisnis yang semakin panas, ditambah dengan naik turunnya inflasi yang tidak dapat diprediksi, mendukung banyak perusahaan untuk merumahkan karyawan-karyawannya dan mencari karyawan baru sebagai penggantinya. Perusahaan tersebut memasang iklan di media massa seperti majalah, surat kabar, dan internet, untuk mencari karyawan berpotensi. Karyawan ini diharapkan dapat melaksanakan tanggung jawab dari beberapa jabatan sekaligus dengan hasil yang optimal.
Adakalanya karyawan-karyawan dari perusahaan lain yang merasa tertarik dengan tawaran yang diberikan perusahaan tersebut, melepas pekerjaannya di perusahaan tempat ia bekerja sekarang. Namun, tidak menutup pula suatu kemungkinan dimana seorang karyawan mempertahankan pekerjaannya di perusahaan tempat ia bekerja saat ini.
Dengan demikian, faktor utama seorang karyawan yang pindah kerja mungkin disebabkan adanya tawaran menarik dari perusahaan lain. Namun, apakah karyawan tersebut dapat dikatakan sebagai karyawan kutu loncat, dimana istilah ini digunakan untuk seorang karyawan yang sangat sering pindah kerja dan dipersepsikan sebagai sesuatu yang buruk. Dan apa saja yang menyebabkan seorang karyawan pindah kerja.

Pengajuan Hipotesis
Pernyataan diatas mendukung kemungkinan bahwa adanya karyawan yang pindah kerja disebabkan oleh tawaran menarik dari perusahaan lain. Namun, faktor sebenarnya yang menyebabkan seorang karyawan pindah kerja dapat dipengaruhi oleh :
1.Rasa bosan
2.Mencari gaji yang lebih tinggi
3.Mencari posisi yang lebih tinggi
4.Rekan kerja yang tidak kondusif
5.Kurangnya komitmen untuk menetap di satu perusahaan

Beberapa Kesalahan yang Tidak Ingin Dilakukan Manajer



Beberapa kesalahan yang tidak ingin dilakukan oleh manajer :
  • Mempekerjakan orang yang salah untuk pekerjaan tersebut
  • Mengalami proses pergantian yang tinggi 
  • Orang-orang yang anda andalkan tidak melakukan yang terbaik
  • Menghabiskan waktu untuk wawancara yang tidak berguna
  • Membuat perusahaan anda dituntut oleh pengadilan karena tindakan diskriminasi
  • Membuat perusahaan anda diawasi oleh pengawas undang-undang keamanan pekerjaan federal karena tidak memperhatikan keamanan 
  • Mengakibatkan sebagian karyawan berpikir bahwa gaji mereka tidak adil dan tidak sebanding dengan karyawan lainnya di dalam organisasi
  • Membiarkan kurangnya pelatihan mengakibatkan berkurangnya efektivitas divisi anda
  • Melakukan praktek pekerja yang tidak adil


 (Dessler, 2003)          


Stres Tidak Selalu Jelek


Kita semua pernah mengalami stres. Tetapi sebenarnya tidak semua stres itu dimasukkan dalam kategori jelek.

Jika kita dapat mempertahankan stres dalam tingkat sedang itu sangat baik, karena stres dalam tingkat yang sedang itu perlu untuk menghasilkan kewaspadaaan dan minat pada tugas yang ada, dan membantu orang melakukan penyesuaian.

Stres yang tingkatan sedang ini baik untuk sistem syaraf, agar sistem syaraf tetap terlatih dan selanjutnya dapat berfungsi dengan baik.

Stress yang jelek adalah stres yang terlalu kuat (mengeluarkan hormon kortisol yang dapat berpengaruh jelek terhadap otak) dan juga bertahan lama, ini bisa mengganggu kesehatan jasmani maupun rohani, tetapi ada juga orang yang justru pada saat stres ia bisa lebih baik mengerjakan sesuatu.

Stres itu sendiri menurut Lazarus 1999 " Stres adalah rasa cemas atau terancam yang timbul ketika menginterpretasikan atau menilai suatu situasi sebagai melampaui kemampuan psikologis kita untuk bisa menanganinya secara memadai".

Pelatihan dan Pengembangan Tenaga Kerja

Pelatihan menurut Sikula (1976), adalah proses pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir, sehingga tenaga kerja nonmanajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis untuk tujuan tertentu.

Sedangkan pengembangan adalah : Proses pendidikan jangka panjang  yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir, sehingga tenaga kerja manajerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan umum.

Tujuan dari pelatihan dan pengembangan (Sikula,1976) :
  1. Meningkatkan Produktivitas.
  2. Meningkatkan Mutu.
  3. Meningkatkan Ketepatan dalam Perencanaan Sumber Daya Manusia.
  4. Meningkatkan Semangat Kerja.
  5. Menarik dan Menahan Tenaga Kerja yang Baik
  6. Menjaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
  7. Menghindari Keusangan
  8. Menunjang Pertumbuhan Pribadi.

Semoga Bermanfaat......

Targeting (Konsumen)

Targeting Merupakan langkah untuk memilih satu (atau lebih) segmen yang dapat dilayani dengan baik, sehingga semua usaha pemasaran dapat difokuskan pada segmen ini untuk keuntungan yang menjanjikan.

Perusahaan dapat melayani segmen sasaran dengan baik bila kiat-kiat yang dirancang sesuai dengan kemampuan perusahaan itu.

Kadang-kadang dalam proses segmentasi ini teridentifikasi juga segmen yang khas walaupun kecil. Segmen kecil ini sangat sesuai dengan kemampuan perusahaan dan mempunyai potensi yang besar untuk penetapan harga premium. Segmen yang demikian dinamakan cerukan (niche).

Meningkatnya pendidikan konsumen, sebagai akibat dari arus informasi yang tidak dapat dibendung lagi, menyebabkan semakin berkembangnya keinginan dan selera pilihan konsumen.Sejalan dengan itu, semakin banyak pula peluang pemasaran ditemukan dalam segmen-segmen cerukan yang kecil ini. Cerukan ini banyak dijadikan pasar sasaran oleh perusahaan untuk memasarkan produk-produk yang sangat khusus seperti berlian dan mobil super mewah, seperti mobil jaguar.

Jelaslah bahwa segmenting dan targeting tidak bisa terlepas dari pemahaman tentang perilaku konsumen, bahkan tampak jelas sekali bahwa segmenting dan targeting selalu didasarkn pada penelitian tentang perilaku konsumen.


Prasetijo , R. dkk (2005)

Analisis Pekerjaan



Analisis pekerjaan adalah prosedur yang anda lalui untuk menentukan tanggung jawab posisi-posisi pekerjan, dan karakteristik orang-orang yang bekerja untuk posisi-posisi tersebut. Analisis pekerjaan memberikan informasi yang digunakan untuk membuat deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan (jenis orang yang harus dipekerjakan untuk pekerjaan tersebut).

Hal-hal yang dilakukan manager SDM untuk mengumpulkan informasi melalui analisis pekerjaan adalah :
  1. Aktifitas Pekerjaan. Mengenai pekerjaan tersebut sebenarnya, dan bagaimana, mengapa, dan kapan pekerja itu melakukan setiap aktivitasnya.
  2. Perilaku Manusia. Seperti merasakan, berkomunikasi, memutuskan,  menulis, mengangkat barang dan berjalan jauh.
  3. Mesin, Perangkat, Peralatan, dan Bantuan Pekerjaan. Seperti perangkat yang digunakan, bahan yang diproses, pengetahuan yang diterapkan dan pelayanan yang diberikan.
  4. Standar Prestasi. Seperti dalam konteks level atau mutu untuk setiap pekerjaan.
  5. Konteks Pekerjaan. Informasi seperti kondisi fisik pekerjaan, jadwal kerja.
  6. Persyaratan Manusia. Persyaratan seperti pengetahuan, keterampilan yang berhubungan dengan pekerjaan, dan atribut pribadi yang dibutuhkan (bakat, karakteristik fisik, kepribadian, minat)
 (Dessler, 2006) 
Semoga Bermanfaat

Tugas Seorang Pemimpin (Psikologi Kepemimpinan)


Seorang pemimpin datang adalah untuk memberikan sebuah harapan dan keyakinan kepada pengikutnya atau bawahannya, hal-hal yang dapat dilakukan seorang pemimpin adalah sebagai beritkut :

  1. Self Confidence (kepercayaan diri, ketika karyawan baru masuk diberi kepercayaan diri)
  2. Certaintly (kepastian, ketika pegawai kontrak menjadi pegawai tetap)
  3. Actions ( Aksi ketika orang ragu-ragu, ketika karyawan ragu melakukan sesuatu maka pemimpin mengambil alih atau memberi arahan)
  4. Strenght (memberi kekuatan dimana ada kelemahan)
  5. Expertise ( memberikan ilmunya ketika tidak masuk akal, memberikan penjelasan dengan cara berfikir paradox ketika karyawan bingung akan pekerjaan)
  6. Courage ( memberi optimisme ketika ada pesimisme, ketika karyawan pesimis tentang pekerjaan tidak akan selesai pada deadline maka pemberian optimisme anda pasti bisa)
  7. Conviction  (Memberikan keyakinan masa depan akan pasti lebih baik, memberikan prediksi atas apa strategi yang akan dilakukan)

Semoga Bermanfaat......

Motivasi

Motivasi adalah suatu proses dimana kebutuhan-kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Tujuan yang berhasil dicapai akan memuaskan atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut.

Motivasi mempunyai sebuah proses, dibawah ini akan ada gambaran prosesnya.

  1. Kelompok kebutuhan yang belum dipuaskan
  2. Terciptanya ketegangan
  3. Timbul dorongan-dorongan
  4. Melakukan serangkaian kegiatan (perilaku mencari)
  5. Tujuan tercapai (kebuituhan yang telah dipuaskan)
  6. Menurunnya ketegangan karena sudah terpuaskan kebutuhannya.
Proses ini 6 tahapan, dan jika sudah sampai tahap keenam maka kembali lagi ketahap pertama seperti layaknya siklus.



(Munandar, 2001)

Segmentasi Pasar


Segmentasi Pasar adalah proses identifikasi subkelompok konsumen yang memiliki kesamaan dalam hal keinginan, daya beli, lokasi geografi, sikap membeli atau kebiasaaan membeli (Kotler, 2000)

Penelitian yang mendalam tentang konsumen bisa menghasilkan identifikasi konsumen sedemikian khususnya, sehingga konsumen dapat disegmentasi secara individu karena pada dasarnya tidak ada dua orang yang mempunyai kebutuhan, keinginan, nilai-nilai, dan pilihan yang sama. Cara segmentasi ini disebut Segmentasi Mikro.

Dalam melakukan segmentasi pasar , ada empat langkah yang harus dilakukan (Hawkins dkk, 1998):
  1. Mengidentifikasi perangkat kebutuhan produk.
  2. Mengelompokkan konsumen yang memiliki perangkat kebutuhan yang serupa.
  3. Mendeskripsikan setiap kelompok.
  4. Memilih satu atau lebih segmen yang akan dilayani.

Semoga bermanfaat....




Prasetijo , R. dkk (2005)

Proses Perilaku Konsumen



Perilaku Konsumen seperti didefinisikan oleh Schiffman dan Kanuk (2000), adalah proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya.

Perilaku Konsumen adalah suatu proses yang terdiri dari beberapa tahap yaitu :
  1. Tahap perolehan (acquisition) : mencari (searching) dan membeli (purchasing).
  2. Tahap konsumsi (consumtion) : menggunakan (using) dan mengevaluasi (evaluation)
  3. Tahap tindakan pasca beli (disposition) : apa yang oleh konsumen setelah produk itu digunakan atau dikonsumsi.





Prasetijo , R. (2005)

Proses Seleksi Calon Karyawan



Proses seleksi karyawan di perusahaan di Indonesia bervariasi. Namun secara garis besar proses seleksi karyawan berlangsung dengan tahapan - tahapan berikut.
  1. Tahap I : Seleksi surat lamaran, dipertimbangkan apakah masuk pada tahap seleksi berikutnya.
  2. Tahap II : Wawancara awal, diwawancarai oleh bagian dari SDM untuk mendapat gambaran umum tentang kesesuaian calon. Kepada calon diceritakan tentang pekerjaannya, apa yang diharapkan dari calon dan apa yang dapat diberikan oleh perusahaan kepada calon.
  3. Tahap III : (a) Ujian tertulis tentang pengetahuan dan keterampilan dengan pekerjaan yang dilamar, (b) Psikotest , (c) calon diwawancarai oleh pimpinan unit kerja yang membutuhkan tenaganya. Proses a, b, c pada tahap tiga ini bisa dilakukan semuanya atau hanya 2 atau 1, bermacam variasi dari masing - masing perusahaan.
  4. Tahap IV : Penilaian Akhir, dinilai dari keseluruhan tahap I,II dan III, lalu jika diterima di tes kesehatan.
  5. Tahap V : Pemberitahuan dan Wawancara Akhir tentang berbagai kebijakan dalam perusahaan.
  6. Tahap VI : Penerimaan, mendapatkan surat keputusan diterima kerja dengan berbagai persyaratan dan ada kalanya kontrak kerja.

 Ashar Suyonto Munandar (2001)

Mudah - mudahan bermanfaat.....
  

Pertanyaan Dasar Untuk Calon Karyawan


Banyak perilaku manusia pada saat ini dipelajari di dalam lingkungan kerja untuk melaksanakan tugasnya sebagai karyawan.
Untuk mempelajarinya kita harus mempunyai beberapa pertanyaan sebagai landasannya, saya akan kemukakan beberapa pertanyaan dasar tentang pekerjaan dan karyawan. Bisa juga pertanyakan kepada diri kita sendiri untuk evaluasi.


  1. Sejauh mana karyawan sesuai dengan pekerjaannya  ?
  2. Sejauh mana pengetahuan karyawan tentang pekerjaannya, kemampuannya atau keterampilannya, dan kesediaannya untuk melakukan pekerjaannya ?
  3. Sejauh mana karyawan mampu dan bersedia melibatkan diri dengan pekerjaannya ?
  4. Sejauh mana ia merasa puas dan memuaskan perusahaannya ?
 Semoga bermanfaat...

Catatan kecil : Berikan kesempatan kepada orang lain yang ingin mencoba , ingat orang yang di Drop Out seperti Bill Gates, Mark Zuckhenberg dan Steve Jobs, tidak ada yang menyangka mereka akan sangat sukses seperti sekarang ketika di DO dan diremehkan di Universitas-nya. 


Kenali Kepribadianmu Dengan Big Five

✨ “Kenali Kepribadianmu dengan Big Five!” ✨ 🔹 1. Neurotisisme – Cemas & mudah gugup (Kebaikan) ↔ Tenang & percaya diri 🔹 2. Ekstra...