Plato (filsuf)



Plato 


Plato adalah seorang filsuf dan pengarang Yunani terkenal. Ia lahir pada tahun 427 S.M. dan meninggal pada tahun 347 S.M. Ia mendapat pendidikan biasa sebagai seorang remaja Atena. Ia berasal dari keluarga baik-baik dibidang musik, sastra dan olahraga senam. Ketika kurang lebih berusia 20 tahun, ia menjadi murid Socrates dan tinggal pada gurunya sampai ia berusia 28 tahun. Setelah kematian Sokrates, Plato meninggalkan Atena untuk belajar bersama-sama dengan Euclid, dan bepergian secara ekstensif ke Mesir, Italia, dan Sisilia.

 Segera setelah ia pulang, ia mendirikan akademinya yang termasyur di kebunnya sendiri di Atena, dan mengajar di situ selama 40 tahun dengan metode diskusi, dan percakapan. Beberapa orang muridnya menjadi pribadi-pribadi yang unggul dan terkenal dengan caranya sendiri-sendiri, termasuk Aristoteles, Demosthenes dan Lycurgus. Karya-karya plato yang diterbitkan diantaranya Dialogues, The Republic, Lows, Phaedris, Symposium, Gorgias, dan Phaedo.

Plato dianggap sebagai rasionalis pertama, karena rasionalisme muncul pertama kali dalam pemikiran-pemikiran Plato. Plato mengatakan bahwa satu-satunya pengetahuan dan tak berubah adalah episteme yaitu pengetahuan tunggal dan tak berubah sesuai dengan ide-ide abadi. Yang ditangkap dan diserap pancaindra hanyalah tiruan ide-ide abadi yang cacat, dan karena yang diserap pancaindra itu tiruan, tidak nyata dan tidak sempurna. Dunia fana merupakan bayangan dari ide yang abadi, dan bayangan itu banyak dan bermacam-macam. Bila manusia melihat bayangan itu, ia ingat akan ide abadi. Jadi, pengetahuan menurut Plato adalah hasil ingatan yang melekat erat pada manusia.

Di sini Plato mendefinisikan pengetahuan sebagai pengenalan kembali akan hal-hal yang sudah diketahui dalam ide abadi, juga sebagai kumpulan ingatan terpendam dalam benak manusia. Jadi, untuk mengetahui sesuatu, untuk menyelidiki sesuatu dan untuk sampai pada pengetahuan sejati, kita cukup mengandalkan akal budi yang telah mengenal ide abadi.

Selanjutnya plato ( Lavine, 1982: 36) mengatakan bahwa obyek dari pemahaman rasional atau intelek adalah adalah konsep-konsep kebenaran yang berlawanan dengan obyek kepercayaan. Ia juga membedakan antara obyek persepsi (pengindra) dan obyek pemahaman intelek yakni bahwa obyek pamahaman perseptif adalah hal-hal konkrit, particular, yang masih berubah, hal-hal yang selalu dalam proses menjadi. Sebaliknya obyek pemahaman intelek adalah hal-hal abstrak, konsep-konsep umum dan universal, hal-hal yang tak berubah, dan yang abadi.

No comments:

Post a Comment

Dark Psychology (Narsissism)

Orang narsisis dikategorikan sebagai orang yang memiliki gambaran berlebihan tentang dirinya dan sering kecanduan berfantasi tentang dirinya...